enricocasarosa – Film yang berjudul First Journey merupakan film drama keluarga, petualangan dan komedi. The First Journey akan segera tayang di bioskop.
Sinopsis Film Drama Keluarga ‘Perjalanan Pertama’ Yang Baru Tayang – Arief Malinmundo, sutradara film produksi Mahakarya Pictures, pertama kali memutar film tersebut di beberapa festival film dan dalam jumlah terbatas.
Sinopsis Film Drama Keluarga ‘Perjalanan Pertama’ Yang Baru Tayang
“Film Fast Travel sudah world premiere di Australian Muslim Film Festival dan Asia premiere di Jogja Netpack Asian Film Festival 2021,” kata Aliyev belum lama ini di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan.
pecinta film dalam negeri. “Film ini merupakan karya cerita yang istimewa karena diperankan oleh salah satu aktor idolanya.”
Film ini merupakan kolaborasi antara aktor legendaris Malaysia Ahmad Tamimi Siregar dan seorang pembuat film Indonesia yang sedang naik daun.
Sangat istimewa bagi saya untuk bekerja sama dengan bintang Muzaki, film ‘Perjalanan Pertama’ akan dirilis di bioskop Indonesia pada 14 Juli 2022.
Setelah itu, film tentang kehidupan kakek dan cucunya ini bisa disaksikan di bioskop.
Film fast travel ini merupakan hasil kerjasama dua negara, Indonesia dan Malaysia, dan diproduseri langsung oleh Aliyev Marimood.
The First Journey merupakan film ketiga Arief Malinmudo.
Ia juga sebelumnya menyutradarai film berjudul Surau and Silek (2017) dan Liam and Laila (2018). Film terbaru ini juga menampilkan dua aktor dari dua negara.
Yakni, Dato Ahmad Tamimi Siregar, aktor senior Malaysia yang bersaing dengan Muzaki Ramadhan Indonesia.
Muzakki merupakan aktor muda yang telah muncul di banyak film seperti Gundala (2019), Preman (2021) dan Hamba Setan 2: Komuni (2022).
Film ini didukung oleh artis terkenal seperti Adinda Thomas, Randy Pangarila, Gillan Dirga, dan Ricky Como.
Film ini bercerita tentang kehidupan keluarga yang sederhana, menggambarkan kehidupan seorang kakek bernama Geik Tan dan seorang cucu bernama Yahya.
Seperti yang diketahui cucunya, kakeknya merupakan seorang pembuat cincin yang bekerja di sebuah bengkel di salah satu desa kecil.
Baca Juga : Ulasan Film: ‘The Beauty Inside’
Dalam cerita, Tan merupakan seorang kakek dengan cucu yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Yahya merupakan anak yang suka bertanya pada kakeknya dan orang lain di sekitarnya dimana orang tuanya.
Meski sempat meragukan identitas kakeknya, ia menemui kendala dalam perjalanan mengantarkan pesanan kenang-kenangan berupa lukisan yang tak ternilai harganya.
Perjalanan menuju pemilik oleh-oleh memang penuh kejutan. Yahya selalu ingin tahu lebih banyak. Saya terutama ingin tahu tentang orang tua saya.
Terdapat beberapa anak seusianya yang suka menggertaknya karena tidak tahu siapa orang tuanya.
Saat masuk sekolah, ia diperlakukan buruk oleh teman-temannya. Yahya mengakui bahwa tindakan seperti itu tidak berdasar.
Tentu saja, kejadian itu menarik perhatian teman-temannya yang lain. Sampai hari sertifikat dikeluarkan di kelas. Nama ayah dan ibu Yahya tidak tercatat dalam data pribadi siswa tersebut.
Hal ini membuat Yahya semakin bingung, sedih dan kesal. Sekembalinya ke rumah, Yahya menanyakan nama orang tua kandungnya pada kakeknya.
Kakek Tan menjawab, tapi Yahya tidak mengerti karena namanya berbeda setiap tahun. Menurut Yahya, kakeknya sengaja menyembunyikan identitas orang tuanya tanpa mengetahui alasannya.
Di toko suvenir, Muchtar mulai memesan mahar pernikahan khusus terlepas dari pekerjaannya. Karena itu, Park Tan berinisiatif untuk menyumbangkan lukisan buatan sendiri yang berharga berdasarkan keahliannya yang luar biasa.
Ketika lukisan itu selesai, Tan berinisiatif membawanya ke Mukhtar bersama Yahya. Ini merupakan pertama kalinya saya mengendarai Vespa ketika saya masih muda. Pertama, ajakan Tan ke Yahya gagal.
Namun saat Tan hendak keluar rumah, tiba-tiba Yahya berlari ke arahnya. Tentu saja Tan sangat senang dan Yahya ikut dengannya.
Ini merupakan perjalanan pertama mereka. Namun, usahanya mengantarkan mahar pernikahan ternyata tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan, terkendala mesin yang sudah tua dan lama tidak terpakai.
Namun, masalah besar muncul. Mas kawin saya dicuri oleh orang lain. Mereka mengetahuinya setelah makan di restoran dekat bengkel.
Mereka menduga lukisan itu diangkut dengan truk pickup hitam, menurut pemilik bengkel. Mengetahui hal ini, mereka dengan cepat memojokkan sebuah truk pickup hitam.
apapun yang mereka lakukan untuk mendapatkan mas kawin. Identitas Tan sebagai seniman internasional akhirnya diakui dalam sebuah pameran lukisan bergengsi.
Akan tiba saatnya identitas Tan dan Yaya terungkap. Yaaya kaget melihat fakta ini. Sampai Kamu mencapai masjid tempat Kamu mendapatkan lukisan dan istirahat.
Saat Yahya tertidur, Tan mulai bercerita tentang asal-usul Yahya dan nama orang tuanya. Yaaya tergerak oleh penjelasan Tan.
Keesokan harinya Yahya berinisiatif membawa lukisan itu ke Mukhtar bersama seorang pria setempat. Sementara itu, Tan pergi ke garasi untuk menambal ban sepedanya.
Tapi siapa sangka ini akan menjadi momen terakhir perjalanan Tan dan Ya-ya? Tan meninggal di bengkel saat istirahat.
Di akhir cerita, makam Tan terlihat jelas di dekat tepi sungai di samping rumah Tan. Yahya saat ini hidup sendiri tanpa Tan. Ini merupakan kisah perjalanan pertamanya.